Menghadapi Suami Penjudi

Kebutuhan atau harapan yang tidak terpenuhi

Mengutip dari Marriage, kemarahan sering kali berasal dari kebutuhan atau ekspektasi yang tidak terpenuhi. Ketika salah satu pasangan merasa bahwa kebutuhan emosional, fisik, atau lainnya tidak terpuaskan, rasa frustrasi dan kemarahan dapat menumpuk.

Pekerjaan, keuangan, masalah keluarga, bisa menjadi beban pikiran yang memicu ledakan emosi. Mungkin belakangan suami sedang ada masalah berat di kantor yang membuat mereka menjadi pemarah.

Jangan mentolerir sikap tidak hormat dan pelecehan

Salah satu cara Bunda menghadapi suami yang sedang marah tentunya harus jelas mengenai aspek tidak hormat dan pelecehan. Seperti kata pepatah, tidak ada alasan untuk melakukan pelecehan walaupun dalam pernikahan.

Sewaktu belajar bagaimana hidup bersama suami atau istri yang sedang marah, apakah Bunda membiarkan diri sendiri diremehkan, dimarahi, dan dikucilkan atau menjadi penerima segala bentuk pelecehan, baik emosional, verbal, atau fisik?

Jika Bunda terus-menerus menerima sikap tidak hormat, melecehkan, membiarkannya, dan membiarkan suami yang marah percaya bahwa itu tidak masalah maka tandanya hubungan sudah sangat toxic. Bunda butuh bantuan profesional mengenai hal ini.

Jika suami terbuka, sarankan dia mencari bantuan profesional untuk mengelola emosinya, seperti konsultasi psikolog atau terapi anger management. Terkadang, suami atau Bunda butuh orang ketiga untuk memperbaiki masalah dalam rumah tangga jika berlangsung terus-menerus.

Ketika Bunda mempunyai pasangan yang sedang marah, sangat penting bagi diri sendiri untuk menetapkan batasan yang tegas. Tak hanya itu, penderita amarah juga perlu lebih waspada terhadap diri sendiri, lingkungan sekitar, dan apa yang menjadi pemicunya untuk mengendalikan emosi negatifnya.

Keharmonisan rumah tangga merupakan tanggung jawab bersama. Menghadapi suami pemarah memang tidak mudah, namun dengan pemahaman, komunikasi yang baik, dan pengambilan langkah yang tepat, bukan tak mungkin kondisi ini bisa diatasi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Komunikasi yang empatik

Dengarkan dan coba pahami penyebab kemarahannya. Tunjukkan empati dan hindari kata-kata yang menuduh.

Jadi, jika Bunda bisa menciptakan rasa aman secara emosional maka mungkin mendapati banyak kemarahan yang bisa diredakan. Hal ini dapat dilakukan melalui kesabaran dan kasih sayang dengan mengatakan hal baik dibanding bersikap kritis, mendengarkan penuh perhatian, bersikap tulus, dan tidak mengejek atau menyindir.

Membaca Surah Al Anbiya Ayat 87

Surah ini berisi kisah nabi Yunus yang telah mengesakan Allah dan mengakui dosanya, serta bertaubat dari kesalahannya. Keutamaan doa Nabi Yunus adalah untuk memuji Allah SWT, dikeluarkan dari segala kesulitan, mendapat ampunan dari Allah, dan dikabulkan permintaanya.

Suami yang zalim merupakan salah satu kesulitan bagi istri. Dalam hal ini, istri dapat berserah kepada Allah dan mohon ampun kepada Nya, dengan membaca penggalan Surah Al Anbiya Ayat 87.

أَن لَّآ إلٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ الظّٰلِمِينَ

lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn

"Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."

Gangguan komunikasi

Kemarahan sering kali menyebabkan gangguan komunikasi sehingga menyulitkan Bunda untuk mengekspresikan diri dengan tenang dan mendengarkan satu sama lain. Perpecahan ini dapat menghambat penyelesaian konflik dan menyebabkan kesalahpahaman lebih lanjut.

Kemarahan yang terus-menerus atau intens dapat menciptakan jarak emosional antar pasangan. Mereka mungkin menarik dirinya untuk melindungi diri sendiri dari ancaman kemarahan yang menyebabkan kurangnya keintiman dan koneksi.

Dampak memiliki suami pemarah

Menimbulkan masalah kesehatan fisik

Stres terkait dengan kemarahan yang terus-menerus dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan fisik, seperti peningkatan tekanan darah, sakit kepala, dan penyakit terkait stres lainnya.

Paparan lingkungan yang tidak bersahabat dalam waktu lama dapat berdampak negatif pada kesehatan Bunda, suami, bahkan anak-anak.

Kurangnya kepercayaan

Kepercayaan adalah hal mendasar dalam hubungan yang sehat. Jika terjadi pengkhianatan atau masalah kepercayaan yang berkelanjutan, hal ini dapat menimbulkan perasaan dicurangi dan kemarahan.

Masalah kepercayaan mungkin timbul dari pengalaman masa lalu atau perilaku saat ini.

Konflik yang belum terselesaikan

Permasalahan yang berkepanjangan dan konflik yang belum terselesaikan dapat menjadi sumber kemarahan besar. Jika ada masalah berdua tidak ditangani dan diselesaikan secara efektif, hal tersebut dapat memburuk seiring berjalannya waktu sehingga meningkatkan ketegangan dan frustrasi.

Membaca Doa Nabi Daud

اللَّهُمَّ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَبِيْرُ وَأَنَا عَبْدُكَ الضَّعِيْفُ الذَّلِيْلُ الَّذِيْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِكَ، اللَّهُمَّ سَخِّرْ لِيْ كَمَا سَخَّرْتَ فِرْعَوْنَ لِمُوْسَى وَلَيِّنْ لِيْ قَلْبَهُ كَمَا لَيَّنْتَ الْحَدِيْدَ لِدَاوُدَ فَإِنَّهُ لَا يَنْطِقُ إِلَّا بِإِذْنِكَ نَاصِيَتُهُ فِيْ قَبْضَتِكَ وَقَلْبُهُ فِيْ يَدِكَ جَلَّ ثَناَءُ وَجْهِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Allaahumma innaka antal azizul kabir. Wa anna abduka adhdhoiifudzdzaliil. Alladzii laa haula wa la quwwata illaa bika. Allaahumma sakhkhir lii (sebut nama suami) kama sakhkhorta firauna li musa. Wa layyin li qolbahuu kama layyantalhadiida li dawuda. Fa innahu la yantiqu illa bi idznika. Nashiyatuhuu fii qobdhatika. Wa qolbuhuu fi yadikka. Jalla tsanau wajhik. Ya arkhamar rakhimiin.

"Ya Allah, sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sementara aku hamba-Mu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Engkau. Ya Allah, tundukkanlah (Sebut nama suami) padaku, sebagaimana Engkau telah menundukkan Fir’aun pada Musa a.s. Dan luluhkan hatinya untukku, sebagaimana Engkau telah meluluhkan besi untuk Daud a.s. karena sungguh dia takkan berbicara kecuali dengan izin-Mu. Ubun-ubunnya dalam genggaman-Mu, dan hatinya di tangan-Mu. Pujian wajah-Mu telah Agung. Wahai yang lebih sayang para penyayang."